![]() |
Coach Karyanto menjadikan Logos, Ethos dan Pathos sebagai aspek penting dalam mendisain Personal Branding. |
Coach Karyanto sebagai Pionir Program Personal Branding Tenaga Kesehatan Indonesia menegaskan urgensi mengimplementasikan LOGOS-Logic, ETHOS-Credibility dan PATHOS-Emotion dalam membangun Personal Branding.
"Disain Personal Branding Anda berbasis pada kompetensi, bukan dengan mengandalkan gimik dan sensasi," ungkap Coach Karyanto.
Memiliki experience selama 20 Tahun sebagai Praktisi Komunikasi Publik di Sektor Farmasi dan Alat Kesehatan dengan main job membangun Corporate Image dan Personal Branding Owner dan CEO Korporat, Coach Karyanto mengambil banyak pengalaman tentang pentingnya menerapkan konsep yang sudah lama diajarkan oleh Aristoteles dalam melakukan pendekatan persuasif dalam membangun Corporate Branding dan Personal Branding.
Konsep Aristoteles Tentang Logos, Ethos dan Pathos
Logos, Ethos dan Pathos merupakan bahasa yang digunakan oleh seorang Filsuf Yunani Kuno yaitu Aristoteles- sekitar 24 abad yang lalu.
Al kisah, 24 abad lalu, di suatu perguruan di pinggiran kota Athena Yunani, terjadi dialog alot antara sang murid Aristoles dengan sang maha guru Plato.
Socrates, Plato, dan Aristoteles- dikenal sebagai tiga Filsof Yunani Kuno yang buah pkirannya terkenal dan diakui masyarakat dunia hingga sekarang.
Pada saat itu keduanya berdiskusi tentang lontaran topik yang dikemukakan Aristoles kepada gurunya yaitu Plato. Keduanya juga membahas ragam ilmu pengetahuan, termasuk etika, politik; fisika, ilmu alam, dan seni.
Salah satunya tentang tiga hal yang dikemukakan Aristoteles yaitu Logos, Ethos, dan Pathos.Buah pikiran itu mengerucut dan menjadi cikal bakal pengetahuan yang kita kenal sekarang dengan rhetorical triangle yaitu: Logos, Ethos dan Pathos- yang kemudian dikenal sebagai rhetorical triangle.
Rhetorical triangle menjadi elemen yang sangat penting di dalam ilmu manajamen, kepemimpinan, komunikasi dan bahkan dapat diimplementasikan ke bidang lain seperti mendisain Personal Branding.
"Termasuk diimplementasikan dalam membangun Personal Branding, konsep Logos, Ethos dan Pathos ini sangat penting," ungkap Coach Karyanto.
Aspek Logos berkaitan dengan logic, reasoning & proof. Ethos bercirikan credibility & trust. Sedangakn Pathos berkaitan dalam mengelola emosi dan sistem nilai.
Logos: Daya Tarik Logis
- Fakta
- Statistik
- Analogi
- Definisi
- Argumen Tandingan
- Referensi ke sejarah atau masa lalu
- Kutipan dari para ahli dan otoritas
- Pernyataan sebab dan akibat
- Hasil penelitian
- Pertanyaan retoris (yang tidak mengandung ancaman atau menimbulkan rasa bersalah)
Efek Persuasif Logos:
- Membangkitkan respons yang rasional dan masuk akal. Bukti dan pembuktian memberikan dukungan
Ethos: Daya Tarik Etis
- Apakah penulis, pendukung selebriti, atau organisasi membangun kredibilitas?
- Apakah penulis membangun kepercayaan
- Apakah saran ditawarkan dari penulis, ahli, atau organisasi yang mengetahui apa yang mereka bicarakan? (Jangan bingung dengan alasan untuk bertindak) yang dibicarakan/ditulis?
- Apakah tulisan ini meminta Anda untuk melakukan hal yang benar dan membantu kebaikan bersama dengan mengacu pada nilai moral yang diterima secara luas?
Efek Persuasif Ethos:
- Menunjukkan keandalan dan kompetensi penulis. Tunjukkan rasa hormat terhadap gagasan dan nilai moral audiens
Pathos: Daya Tarik Emosional
- Cerita pribadi (Anekdot)
- Kepercayaan pribadi (menurut saya..., saya merasa, dll.)
- Kata, frasa, atau gambar yang membangkitkan rasa takut, kegembiraan, kesedihan, kegembiraan, dll. (kata-kata yang mengandung muatan emosi)
- Bahasa kiasan (senyum, metafora, hiperbola, dll.) yang membangkitkan perasaan audiens
- Pertanyaan retoris (yang mengandung ancaman atau menimbulkan rasa bersalah)
- Ancaman Sanjungan atau hinaan
- Ajakan bertindak (misalnya protes, bantu gerakan. Pilih!)
Efek persuasi Pathos:
- Membangkitkan respons yang bersifat sementara, terkadang tidak rasional.